Tag Archives: Tragedi Bintaro

Pintu Perlintasan KA Bintaro Bikin Saya Parno

Peristiwa  tertabraknya truk tangki pertamina oleh KA Commuter Line kemarin di pintu perlintasan Bintaro makin bikin saya parno deh. Bukan cuma karena kejadian Tragedi Bintaro I saja yang masih membekas, tapi kejadian meninggalnya teman Seno yang ojeknya terserempet Kereta Api di situ juga, itu juga masih bikin saya parno.

Pintu Perlintasan Pondok Betung tempat kejadian kemarin Itu adalah pintu perlintasan KA yang paling dekat dengan rumah saya. Kalau saya pulang dari Tangerang naik bis Agra dan turun di tol Tn. Kusir, saya naik ojek pasti lewat situ dong, dan selalu wanti-wanti ke tukang ojeknya “awas ya bang jangan nerobos, kalau nerobos saya gak mau bayar !” .  Kalau naik angkot S14 dan sopirnya angkotnya rada-rada ngeyel mau dekat2 rel padahal tanda kereta sudah bunyi, saya milih minta turun aja deh..

Biasanya di pintu perlintasan KA Bintaro ini memang agak lama kereta baru lewat meskipun bunyi tanda kereta akan lewat sudah dibunyikan, biasanya petugas di situ masih suka kasih kesempatan dan berteriak lewat pengeras suara ” ayo motor masih bisa, motor jalan..!!” sampai di rasa aman dan petugas bilang “stop sebentar lagi kereta lewat…stop..stop..”.  Jadi bukan cuma bunyi ning nong ning nong saja, petugas di situ juga aktif teriak lewat pengeras suara. Makanya saya agak bingung juga kenapa itu truk tangki pertamina bisa nyelonong gitu ? apa petugasnya gak teriak-teriak di pengeras suara saat itu ?

Saking Parnonya saya sama pintu perlintasan KA Bintaro itu, saya milih anak saya gak les di LIA Tn. Kusir, karena untuk menuju LIA situ harus lewat situ. Dan kalau pas bawa kendaraan sendiri dari dan ke Pd. Indah atau arah lebak bulus, saya milih lewat kelurahan Pd. Betung, masuk ke Sektor 3, lanjut ke sektor 1 dan tembus jalan Veteran..agak jauh memang yang penting gak lewat pintu perlintasan KA.

Bulan lalu sebelum anak SD UAS, Della dan rombongan anak kelas 5 SD lainya study wisata, dari pagi sampai saya pulang kerja belum juga pulang. Saya telpon ke HPnya  Della, HPnya mati. Saya telpon ke wali kelasnya, ternyata wali kelasnya sudah tiba di tempat berkumpul yang tadi pagi. Katanya 2 Bis masih tertahan di Tn Kusir dekat pintuk kereta, macet sekali. Waduh…saya dag-dig dug parno lagi. Lalu saya tanya ke gurunya, kenapa bis lewat situ, itu kan macet sekali, kepana gak keluar di sektor 7 bisnya ? atau keluar tol tn kusir tapi lewat bintaro jaya kan bisa. Gurunya bilang bis yang dia naiki juga lewat jalan yang saya sebutkan, sayangnya bisnya Della gak lewat situ.

Sampai jam 8 malam lewat, Della baru pulang dan langsung nangis, saya bingung koq nangis ini anak. Della kemudian cerita kenapa dia nangis, rupanya Della trauma dan parno lewat pintu perlintasan KA Bintaro,apalagi anak-anak itu juga ditakut-takuti oleh sopir bisnya katanya mau nerobos pintu kereta, mungkin cuma becanda, tapi anak-anak ketakutan.  Jelas saja mereka takut, karena mereka pernah punya teman yang  meninggal di pintu perlintasan KA situ.

Kejadian Tragedi Bintaro II, Kata Seno dan Della terlihat kepulan asap hitamnya dari rumah saya. Seno memang sempat nelpon saya minta ijin ingin mendekat dan melihat ke TKP. tapi tak saya ijinkan dengan alasan itu ada tangki gas atau bensin yang bisa meledak, sebaiknya di rumah saja.

Ah, saya koq makin parno aja sama pintu perlintasan KA ini ya, jadi saya setuju sekali dengan rencana Pak Ahok untuk membuat underpass rel

Duka cita mendalam kepada korban tragedi bintaro II yang meninggal, dan semoga segera diberi kesembuhan buat yang luka-luka.

Image